Selma Cook rutin menghadiri kebaktian gereja setiap pekannya. Meski
rutin, ia justru menghindari masuk sekolah agama. Tapi itu, tidak
mengurangi kepercayaannya terhadap Allah.
"Aku lebih percaya kepada Tuhan ketimbang Yesus. Yang aku yakini,
Yesus tak lebih seperti Nabi," kata dia seperti dilansir onislam.net,
Senin (24/2).
Itu sebabnya, pendalaman agama Selma lebih banyak
bagaimana ia berkomunikasi dengan Tuhan. Ia mencintai Yesus, tapi dalam
pikirannya, doa secara langsung kepada Tuhan membuatnya merasa nyaman.
Mulai
usia 14 tahun, Selma memutuskan tidak lagi pergi ke gereja. Ia merasa
tidak bisa menerima pemikiran gereja. "Apa yang aku dengar tidak
membawaku lebih baik," kata dia.
Suatu hari, Selma bertemu
seorang imigran asal Lebanon, dia seorang Muslim. Bersama Nadia, nama
imigran tersebut, Selma banyak berdiskusi tentang Islam. Sebelumnya,
Selma memang banyak mendengar tentang Islam ketika ia berada di bangku
kuliah.
"Aku biasa mengunjunginya. Banyak hal yang aku tanyakan soal Islam kepada Nadia." kata dia.
Satu
pertanyaan dikemukannya, apakah benar Muhammad adalah Nabi penutup.
Selma mengaku, ia belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya.
"Jawaban Nadia membuatku berpikir. Selama bertahun-tahun aku membaca
buku tentang beliau," kata dia.
Masa itulah, momentum Salma untuk
memeluk Islam. Banyak tantangan yang dihadapinya ketika itu. Termasuk,
bagaimana mempraktekan Islam dengan benar. Ia menyadari pemahamannya
tentang Islam masih dangkal.
Ia mulai mendalami Islam ketika
berada di Sydney, Australia. Banyak hal yang ia pelajari, termasuk
bagaimana tata cara berpakaian seorang Muslim. Bagaimana tata cara
shalat dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
"Sampai sekarang aku terus belajar menjadi Muslim yang sempurna, Insya Allah." kata dia
Sumber: Republika
0 Response to "Salma Cook: Sosok Rasulullah Membuatku Berpikir"
Post a Comment