Nabi Muhammad Meletakkan Hajar Aswad

11. MUHAMMAD MELETAKKAN HAJAR ASWAD SEBAGAI TANDA KEPUTUSAN PERSENGKETAAN ANTARA KAUM QURAISY


Kisah Nabi Muhammad saw lengkap Bagian 11


                Di saat Muhammad berusia 35 tahun, 10 tahun dan perkawinannya dengan Khadijah, terjadilah banjir besar yang mengakibatkan dinding Ka’bah runtuh dan hancur. Dan kaum Quraisy memperbaiki/memperbaharui pembangunan Ka’bah itu. Dalam pembangunan Ka’bah itu, Muhammad juga ikut mengangkat batu-batu bersama pemuka-pemuka Quraisy, dan pamannya yang bernama ‘Abbas.

                Arsitektur pembangunan Ka’bah dari keruntuhan banjir ini ialah dari Romawi yang bernama Bakum. Semula Ka’bah itu adalah bangunan batu yang tingginya di atas orang berdiri. Kemudian oleh arsitektur Romawi ini, bangunan Ka’bah dibangun dengan ukuran tinggi delapan belas hasta dan pintu ditinggikan dan permukaan tanah sehingga diperlukan tangga pintu.

( Baca Juga : Kehormatan yang Diterima Muhammad Sebelum Menjadi Rasul )

                Setelah selesai pembangunan Ka’bah, maka mereka meletakkan Hajar Aswad di tempat semula yaitu di sudut dinding sebelah timur. Dalam meletakkan Hajar Aswad ini, mereka (kaum Quraisy) berselisih antara kabilah yang satu dengan kabilah yang lain, karena menurut masing-masing kabilah dirinyalah yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula, dengan mengajukan berbagai alasan dan hujjah. Hampir saja terjadi adu kekuatan dan pertumpahan darah.

                Maka dalam pada itu ada sesepuh Quraisy yang paling disegani bernama, Abu Umayyah bin AI-Mughiroh Al-Makhzumy datang ketengah-tengah kaum Quraisy (antar kabilah) untuk mendamaikan dengan mengusulkan agar orang yang akan menempatkan Hajar Aswad itu ialah orang yang pertama kali memasuki Ka’bah dan pintu Bani Syaibah. Dan kebetulan sekali orang yang masuk Ka’bah lewat pintu Bani Syaibah itu adalah orang yang bernama Muhammad bin Abdullah. Maka semua golongan (kabilah) yang sedang bertikai setuju kalau Muhammad yang dikenal Al-Amin itu menempatkan Rajar Aswad ditempat semula.

                Lalu Muhammad minta sehelai kain, kemudian kain itu dibentangkannya di atas tanah, diambilnya Hajar Aswad itu lalu diletakkannya di atas kain itu, seraya berkata: Hendaklah sesepuh dan masing-masing kabilah memegang pinggir kain dan mengangkat Hajar Aswad yang diatasnya bersama-sama menuju ke tempatnya. Kemudian Muhammad menempatkan Hajar Aswad itu di tempatnya dengan kedua tangannya dan selesailah sudah pekerjaan itu. Dengan demikian masing-masing kabilah merasa ikut ambil bagian dalam meletakkan Hajar Aswad melalui pucuk kain yang dipegangnya.

( Baca Juga : Potret Rumah Tangga Muhammad Dengan Khadijah )

                Kedudukan Muhammad dalam pandangan mereka bertambah tinggi dan mulia, karena sikap kebijaksanaan. Dan kebijaksanaan Muhammad tersebut tentu saja dibarengi dengan inayah Allah, yang dengan inayah itu dapatlah dihindari pertumpahan darah di kalangan kaum Quraisy.


Sumber:
- Ust. Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Nabi Muhammad Meletakkan Hajar Aswad"

Post a Comment