10. POTRET RUMAH TANGGA MUHAMMAD DENGAN KHADIJAH
Rumah tangga yang dibangun oleh
Muhammad dengan Khadijah itu mulai menjadi contoh teladan dalam kehidupan kaum
Quraisy. Dalam setiap gerak dan perilaku hidup sehari-hari, Muhammad senantiasa
menunjukkan kasih sayangnya kepada istrinya, menghargai kaum wanita sebagai
manusia yang setaraf kedudukannya dengan kaumlaki-laki. Tidak seperti
kebanyakan bum laki-laki bangsa Arab pada waktu itu yang menganggap kaum wanita
hanya untuk pelepas nafsu belaka.
Sebaliknya,
Khadijah pun dalam pembawaan dan tingkah lakunya bergaul dengan Muhammad,
tidaklah menonjol-nonjolkan kekayaannya. Malah dipercayakan sepenuhnya semua
urusan dagangannya (kekayaannya), seakan-akan miliknya sendiri.
( Baca Juga : Nabi Muhammad Meletakkan Hajar Aswad )
( Baca Juga : Nabi Muhammad Meletakkan Hajar Aswad )
Walaupun
Muhammad sudah menjadi suami seorang hartawan, tapi dalam hidup dan
kebidupannya sehari-hari ia berlaku sederhana, baik dalam berpakaian maupun
dalam hal makanan dan lain-lain. Tidak ada sedikit pun kelihatan perubahan yang
menunjukkan perkisaran kepada hidup mewah. Di samping mengurus perdagangan,
perhatian Muhammad ditumpahkannya pula untuk membantu dan meringankan nasib
orang-orang yang lemah dan melarat yang ternyata mendapatdorongan yang cukup
dan istrinya.
Rumah
tangga Muhammad dengan Khadijah adalah merupakanpusat jala pengumpan ikan,
tempat kaum muslimin dan kaum lemah meminta pertolongan. Dengan tulus ikhlas
Khadijah membukakan jalan (memberi kesempatan yang selebar-Iebarnya) untuk
mempergunakan sebagian harta kekayaannya menolong orang-orang miskin dan
sengsara.
Kedermawanan
Khadijah tidak membuat harta kekayaannya susut, akan tetapi bertambah banyak
dan melimpah ruah sejak di bawah kepemimpinan Muhammad, bila dibanding dengan
waktu-waktu sebelumnya.
Dan
tahun ke tahun, kehidupan rumah tangga Muhammad dengan Khadijah semakin
harmonis dan tenteram. Lebih-lebih setelah mereka berdua dikaruniai beberapa
orang anak, yang menjadi tumpuhan hati dan belahan jantung, cahaya mata, buah
hati belahan jiwa.
Juga
di kalangan kaum Quraisy, Muhammad telah dihormati dan disegani karena sifat
kejujurannya, dan sikap perhatiannya yang serius kepada urusan-urusan orang
lain. Walaupun usianya masih 30 tahun, tetapi dia dianggap seperti orang tua
yang sudah berpengalaman.
Tidak
sepi dalam setiap harinya pintu rumahnya selalu ketamuan orang yang meminta
nasihat dan sarannya, untuk mengatasi perkara-perkara yang sangat rumit untuk
dipecahkan.
Perkawinannya
dengan Muhammad ini, Khadijah dikaruniai anak bernama:
1).
Al-Qosim (maka Muhammad mendapat gelar Abul Qosim);
2). Abduflab (Ath-Thoyyib atau
Ath-Thohir);
3).
Ruqayyah;
4).
Zaenab;
5).
Ummu Kulsum dan
6).
Fatimah
Dan Rasulullah juga mempunyai anak yang bernama Ibrahim dan
istri Mariyah Al Qibthiyyah.
Khadijah
ini adalah istri Rasulullah yang pertama dan semasa beristri Khadijah 25 tahun,
Muhammad tidak punya istri lain sampai Khadijah meninggal, kemudian benistni
dengan Sa’udah, ‘Aisyah dan seterusnya.
Sumber:
- Ust.
Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang
Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.
Good akh: -_-
ReplyDeleteTeladan yg baik
ReplyDelete