Pembelahan Dada Nabi Muhammad saw


5. PEMBEDAHAN DADA NABI MUHAMMAD

Kisah Nabi Muhammad saw lengkap Bagian 5

                Di saat Muhammad dalam asuhan Halimah As-Sa’diyyah (penyusu) sekitar berusia 4 tahun, Muhammad pernah dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril dan Mikail. Pembedahan dada itu dimulai dari kerongkongan leher sampai ke bawah perutnya, untuk disucikan hatinya dan dilapangkan dadanya. Alat pencucinya adalah air zamzam. Sesudah itu dada Muhammad diisi dengan kesabaran, keyakinan serta keislaman. Dan akhirnya Jibril pun menutup dada Nabi Muhammad dan diberi cap/tanda di antara kedua bahu beliau dengan cap kenabian.

                Tujuan pembedahan dada Muhammad di saat berusia 4 tahun ini agar beliau terhindar dan segala macam godaan hawa nafsu kesyaitanan sejak masa kekanak-kanakannya.

                Pembedahan dada yang dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan dibantu Malaikat Mikail terhadap diri Muhammad di saat berusia 4 tahun itu adalah pembedahan yang pertama kali. Kemudian dilanjutkan dengan pembedahan dada berikutnya di saat beliau berusia 10 tahun;15 tahun; 40 tahun dan di saat beliau akan diisra’ mi’rajkan oleh Allah.

( Baca Juga : Meninggalnya Ibu Nabi (Siti Aminah) )

                Pembedahan dada di saat beliau berusia 10 tahùn, gunanya untuk dapat menghadapi masa pancaroba menjelang kedewasaan itu dengan bekal yang sesempurna-sempurnanya. Dalam pembedahan ini tidak mengeluarkan setetes darah pun dan tidak ada rasa kesakitan.

                Pembedahan dada di saat beliau berusia kira-kira 15 tahun, gunanya untuk bekal kesempurnaan kedewasaannya untuk menjadi seorang lelaki yang benar-benar tahu kewajibannya sebagai manusia yang nanti akan menerima tugas berat dan Allah yakni pangkat kerasulan.

                Pembedahan dada di saat beliau diangkat menjadi Rasulullah berusia 40 tahun, gunanya untuk menghadapi persiapan-persiapan datangnya wahyu agar dapat diterima dengan penuh keikhlasan, kejujuran dan kebijaksanaan.
                Dan pembedahan dada yang terakhir di saat beliau akan diisra’ mi’rajkan oleh Allah, gunanya agar dapat menghadapi Tuhannya nantidengan penuh ketabahan dan selalu siap berkorban untuk-Nya.

Sumber:
- Ust. Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "Pembelahan Dada Nabi Muhammad saw"