Nasab/Keturunan Nabi Muhammad saw

2. NASAB/KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW
Kisah Nabi Muhammad saw lengkap bagian 2

                Diantara kebanggaan terbesar dari bangsa Arab dan keistimewaan mereka ialah bahwa mereka sangat gemar menghafalkan sisilah keturunan mereka (nasab). Mereka sangat membanggakan akan kemuliaan nenek moyang mereka. Maka tidaklah heran, bila mereka menghafalkan sisilah keturunan Nabi Muhammad  SAW, sejak dari bapaknya sampai kepadanya, yaitu Nabi Ibrahim dan Ismail, yang juga menjadi nenek dari sebagian besar para nabi dan rasul sebelum Muhammad. Adapun sisilah Muhammad ialah sebagai berikut.
Keturunan dari fihak bapaknya:
                Muhammad putra Abdullah putra Abdul Muthallib putra Hasyim putra Abdi Manaf putra Kilab putra Murrah putra Ka’ab putra Lu’ai putra Ghalib putra Fihr putra Malik putra Nadhar putra Kinanah putra Khazaimah putra Mudrikah putra Ilyas putra Nadharputra Nazar putra Ma’ad putra Adnan.
Keturunan dari fihak Ibunya:
                Muhammad anak Aminah anak Wahb anak ’Abdi Manaf anak Zuhrah anak Kilab.  Di datuk Kilab inilah bertemulah sisilah keturunan dari fihak bapak dan dari fihak ibu. Jadi dari fihak bapak dan fihak ibu adalah sama-sama keturunan Nabi Ibrahim melalui anaknya Nabi ismail as.

( Baca Juga : Upacara dan Pemberian Nama Muhammad )
Dari Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim" ( diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2276.)
Dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 nasab Rasulullah saw dirunut hingga Nabi Adam as. Dalam buku setebal hampir delapan ratus halaman ini, penulis menyebutkan nasab Muhammad saw sebagai berikut:
                "Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib (Syaibah) bin Hisyam (Amr) bin Abdu Manaf (Al-Mughirah) bin Qushai (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Ud (Udad) bin Muqawwim bin Nahur bin Tirah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Sarugh bin Ra’u bin Falikh bin Aibar bin Syalikh bin Irfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lamk bin Mattusyalakh bin Akhnukh (Idris) bin Yard bin Mahlil bin Qainan bin Yanis bin Syis bin Adam."
                Di kalangan bangsa Arab suku/bangsa Quraisy adalah kabilah yang berkuasa dan sangat disegani serta dihormati; karena merekalah yang berhak (berkuasa) untuk menjaga Ka’bah dan kota Mekkah; sedang Ka’bah itu sendiri dianggap oleh seluruh bangsa Arab sejak dari zaman Nabi Ibrahim dan Ismail. Karena kesuciannya, Ka’bah itù selalu merupakan tempat aman bagi orang yang merasa ketakutan (sedang mendapat ancaman). Mereka berlomba-lomba untuk bertempat tinggal di sekitarnya. Karena anak-anak keturunan Ismail yang memegang kekuasaan atas Ka’bah itu, maka ketununan Ismail dianggap turunan yang mulia dan terhormat. Kekuasaan dan kehormatan yang mereka terima itu berupa :

  • Merekalah yang berhak memegang kunci-kunci Ka’bah yang mengurusinya.
  • Mereka yang berwewenang membagi-bagikan air minum telaga zam-zam bagi orang yang datang menziarahi tempat suci itu.
  • Mereka yang berhak menjamu para utusan yang datang ke tempat ini.
  • Mereka yang memimpin Darun Nadwah (tempat pertemuan) yang dibangun di samping Ka’bah sebagai tempat berkumpul (berunding) tahunan.
  • Mereka yang berhak menyimpan bendera perang dan mengibarkannya sebagai perintah perang.
  • Yang memimpin perang atau tentara di medan pertempuran.
                Semua kekuasaan dan penghormatan tersebut di atas berada di tangan kekuasaan Abdul Muthallib bin Hasyim. Ia seorang yang berharta dan berwibawa atas kaumnya di kota Mekkah. Ia mempunyai 10 orang anak. Dan kesepuluh anak yang dicintai dan disayanginya ialah anak yang paling bungsu yaitu Abdullah (bapak Nabi Muhammad saw.) Abdullah dipelihara dan dididik, secara istimewa. Ketika berumur 24 tahun, Abdullah dikawinkan dengan Siti Aminah (ibu Muhammad) anak Wahab; sedang Wahab adalah pembesar dan golongan Bani Zuhrah. Setelah keduanya dikawinkan dan beberapa hari berbulan madu, Abdullah berangkat ke Syam (Syiria) dalam urusan perdagangan (bisnis). Waktu ditinggal ke Syam oleh Abdullah rupanya Aminah sudah hamil. Ketika Abdullah kembali dari Syam, ia singgah di Madinah. Di situ ia jatuh sakit di rumah pamannya sendiri, lalu ia meninggal dunia.
                Perlu kami tambahkan di sini, bahwa bangsa/suku Quraisy itu terdiri 12 kabilah:

  1. Kabilah Bani Abdi Manaf.
  2. Kabilah Bani Abdudar Ibnu Qushay.
  3. Kabilah Bani Asad Ibnu Abdul Uzza Ibnu Qushay.
  4. Kabilah Bani Zuhrah Ibnu Kilab.
  5. Kabilah Bani Makhzum Ibnu Yaqazhah Ibnu Murrah.
  6. Kabilah Bani Taim Ibnu Murrah.
  7. Kabilah Bani Abdi Ibnu Ka’ab.
  8. Kabilah Bani Sahm Ibnu Hushaish Ibnu Amrin Ibnu Ka’ab.
  9. Kabilah Bani Amir Ibnu Luay.
  10. Kabilah Bani Taim Ibnu Ohalib.
  11. Kabilah Bani Al-Harits Ibnu Fihr.
  12. Kabilah Bani Muhanib Ibnu Fihr.
Sumber:
- Ust. Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Nasab/Keturunan Nabi Muhammad saw"

Post a Comment