22. PERLAKUAN DAN GANGGUAN KAUM QURAISY
KEPADA
SAHABAT-SAHABAT NABI SAW
Setelah perlakuan dan gangguan yang dilancarkan pada Nabisaw. tidak membuat jerah, dan putus asa,
bahkan Nabi bertarnbah semangat;
akhirnya
perlakuan dan gangguan itu dialihkan kepada para pengikut beliau, para sahabat-sahabatnya
yang beriman kepada Nabi saw. Sebab
menurut
anggapan mereka karena penganiayaan terhadap mereka para sahabat itu tidak ada pembelanya, tidak
ada keluarga yang menolongnya. Walaupun demikian tidak membuat luntur
kepercayaannya kepada Nabi
Muhammad. Mereka tetap berpendirian kepada yang haq, yangdibawa oleh Muhammad
saw.
Allah
menguatkan mereka (para penganut agama yang dibawa oleh Muhammad) hingga kesudahan permasalahan
itu ada di tangan mereka dan
menjadilah mereka raja-raja dunia sesudah keadaan mereka yang lemah di atas permukaan bumi.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qoshosh
ayat 5 yang artinya:
“Dan Kami (Allah) hendak memberi karunia
kepada orang-orang yang tertindas
di bumi itu dan hendak menjadikan mereka orang-orang yang
mewarisi (bumi).”
Mereka
para sahabat Rasulullah saw. yang jadi sasaran para kaum Quraisy yang anti Nabi Muhammad
saw. ialah di antaranya:
1.
BilaI bin Rabbah
Waktu itu Bilal bin Rabbah adalah budak milik Umayyah
ibnu Kholaf, oleh tuannya dia diikat
lehernya, dilempari batu oleh
anak-anak
untuk menjadi bola permainan mereka, ia diseret keluar rumah di padang pasir yang sangat
panas dan dipanggang di atas
pasir
yang sedang panas itu dan di atas dadanya ditaruh batu yang besar. Maka yang bisa diperbuat oleh
Bilal ialah ucapan: Ahad, Ahad,
Allah itu Esa, Allah itu Esa. Ketika tuannya menawari dua pilihan apakah kamu teruskan memilih
Muhammad mengikuti ajarannya
atau menyembah Latta dan Uzza, Bilal masih mengucapkan: Allah itu Esa, Allah
itu Esa.
Pada saat berlangsungnya penyiksaan terhadap Bilal oleh
tuannya, lewatlah Abu Bakar dan menyaksikan
penyiksaan yang di luar kemanusiaan
itu. Kata Abu Bakar kepada Umayyah (tuannya bilal): “Tidakkah kamu takut kepada
Allah, lantaran menyakiti dan
menindas orang yang tidak berdaya ini?” Jawab Umayyah: Kalau begitu selamatkan dia dari
cengkeraman perbudakan ini.” Maka
Abu Bakar membeli budak Bilal bin Rabbah dan akhirnya menjadi orang yang merdeka.
Abu
Bakar telah memerdekakan
sebanyak 7 budak yang disiksa
oleh
tuannya karena mereka masuk Islam. Termasauk Bilal bin Rabbah dan ‘Amr bin Fuhairah.
Sehubungan
dengan penyiksaan Bilal bin Rabbah oleh tuannya Umayyah,
maka turunlah firman Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Lail (92) ayat 14-21, yang artinya:
“Maka Kami (Allah) memperingatkan
kamu dengan api yang menyala-nyala.
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang-orang yang paling celaka (Umayyah bin Kholaf),
yang mendustakan (kebenaran) dan
berpaling (dari iman). Dan kelak akan dijauhkan orang paling takwa (Abu Bakar Ash-Shiddiq) dari
neraka itu, yang menafkahkan hartanya
(di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat
kepadanya yang harus dibalasnya,
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
Dan kelak dia benar-benar mendapat
kepuasan.”
2.
Ibunya Bilal
Ibunya Bilai yang bernama Hamamah, juga ikut kena sasaran penindasan dan penyiksaan oleh kaum
Quraisy yang antiMuhammad saw.
3.
Amr bin Fuhairah
Ia adalah seorang budak dan mendapat penyiksaan dan penganiayaan
di luar kemanusiaan, sehingga ia berbicara di bawah sadar.
4.
Abu Fukaihah
Abu Fukaihah yang pada waktu itu menjadi budaknya Shafwan bin Umayyah bin Kholaf, juga tidak
lepas dari sasaran penganiayaan dan penyiksaan dari tuannya.
5.
Ummu ‘Unes
Ia adalah bekas budak bani Zuhrah, juga menerima siksaan
dan penganiayaan dari tuannya Al-Aswad
bin Abdi Yaghuts.
6.
‘Ammar bin Yaasir, saudaranya, ayah dan ibunya
Mereka ini telah
mendapat
siksaan dan penganiayaan dengan api.
Ketika
Rasulullah lewat dan melihat penyiksaan yang dilancarkan kepada Amar bin Yasir, saudara dan
ibu bapaknya berkata: “Bersabarlah,
hai keluarga Yasir, syurgakah tempat kalian kelak. Ya, Allah, ampunilah keluarga
Yasir.”
Ayah dan ibu Yasir meninggal dunia di bawah penyiksaan.
Dan ‘Ammar sendiri menjalani penindasan
yang besar, sampai terucaplah oleh lisannya kalimat “kekafiran”. Di mana Abu
Jahal di hari yang sangat panas terik
menyeretnya keluar rumah dan memakaikan
baju besi bertumpuk. Waktu itu kaum muslimin
berkata
“Ammar telah kafir”, maka Nabi saw. bersabda: “Ammar penuh dengan iman, dan ujung
kepalanya sampai telapak kakinya.”
Dalam masalah ini Allah menyatakan pengecualian dalam hukum murtad, karena ucapan kekafiran
dari Ammar itu adalah paksaan Abu
Jahal:
“Barangsiapa yang
kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya
tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah
rnenimpanya dan baginya azab yang besar.” (QS. An-NahI:
106)
7. Khabbab bin Al-Arrat
Ia adalah budak milik tuan Ummi Ammar. Sebelum diangkat menjadi Nabi, Muhammad adalah teman
akrab Khabbab yang pada waktu
itu Muhammad sebagai tukang besi. Maka sewaktu Allah mengangkat menjadi Nabi, Khabbab
masuk islam. Dengan masuknya Islam Khabbab, maka tuannya Ammu Ammar menyiksanya dengan besi yang dipanaskan.
Ditusuknya dari belakang badannya
supaya
ia mengingkari Nabi, tetapi yang demikian itu tidak menambahkan apa-apa, melainkan
keimanannya.
Sumber:
Sumber:
Ust.
Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang
Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.
0 Response to "Perlakuan dan Gangguan Kaum Quraisy Kepada Sahabat Nabi Saw"
Post a Comment