21. PERLAKUAN DAN GANGGUAN KAUM QURAISY
KEPADA RASULULLAH MUHAMMAD SAW
2. Abu Lahab
Ia adalah tetangga Rasulullah dan bekerja sama dengan Abu Lahab dalam mengganggu Rasulullah.
la adalah ayahnya Amr bin Al-’Ash, ia sangat memusuhi Rasulullah saw. Pernah dia berkata: “Muhammad telah menipu sahabat-sahabatnya bahwa (katanya) mereka itu akan hidup lagi sesudáh mereka mati. Demi Allah, tidaklah membinasakan kami selain masa, maksudnya tidak ada kehidupan lagi sesudah kita mati ini.” Maka Allah menurunkan ayat yang sebagai penangkis atas perkataan mereka itu:
Mulailah kaum Quraisy
melancarkan gangguan dan cemohan kepada Nabi Muhammad saw. baik dengan ucapan
atau tindakan. Diantara kaum Quraisy (anti Muhammad) yang melancarkan gangguan kepada
Nabi Muhammad saw. ialah:
1. AbuJahal
Abu Jahal ini adalah gembongnya/Pimpinan kelompok mustahzin (yang menghina) Nabi Muhammad saw. Nama aslinya ialah Amr bin Hisyam bin Al-Mughiroh.
Di antara bentuk gangguan yang dilancarkan Abu Jahal kepada Nabi Muhammad ialah: Pada suatu hari ia melarang dan menghalangi Rasulullah saw. untuk tidak mengerjakan shalat di Baitullah. Suatu ketika dikatakan setelah dilihatnya Rasulullah shalat:“Tidakkah aku telah melarangmu dari perbuatan itu?” Abu Jahal mengeluarkan kata-kata kasar dan keras kepada Rasulullah dan bahkan mengancamnya. Maka Rasulullah pun berkata:“Apakah engkau akan mengancamku dan menggertakku, padahal aku seorang yang banyak harta, dan yang paling banyak kelompoknya?” Lalu turunlah firman Allah sebagai ancamar terhadap Abu Jahal:
“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,(yaitu)ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (QS. Al-’Alaq: 15-19).
Di antaranya lagi bentuk gangguan Abu Jahal ialah: ia melempari Nabi waktu sujud dengan kotoran unta, sehingga seluruh tubuh Rasulullah berlumuran dengan kotoran unta, tetapi Nabi tetap sujud, tidak ada seorang pun yang menolongnya sebab takut kepada Abu Jahal; hingga datang putri Rasulullah yang bernama Fatimah, lalu oleh Fatimah kotoran unta itu dibuang olehnya.
Abu Jahal ini adalah gembongnya/Pimpinan kelompok mustahzin (yang menghina) Nabi Muhammad saw. Nama aslinya ialah Amr bin Hisyam bin Al-Mughiroh.
Di antara bentuk gangguan yang dilancarkan Abu Jahal kepada Nabi Muhammad ialah: Pada suatu hari ia melarang dan menghalangi Rasulullah saw. untuk tidak mengerjakan shalat di Baitullah. Suatu ketika dikatakan setelah dilihatnya Rasulullah shalat:“Tidakkah aku telah melarangmu dari perbuatan itu?” Abu Jahal mengeluarkan kata-kata kasar dan keras kepada Rasulullah dan bahkan mengancamnya. Maka Rasulullah pun berkata:“Apakah engkau akan mengancamku dan menggertakku, padahal aku seorang yang banyak harta, dan yang paling banyak kelompoknya?” Lalu turunlah firman Allah sebagai ancamar terhadap Abu Jahal:
“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,(yaitu)ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (QS. Al-’Alaq: 15-19).
Di antaranya lagi bentuk gangguan Abu Jahal ialah: ia melempari Nabi waktu sujud dengan kotoran unta, sehingga seluruh tubuh Rasulullah berlumuran dengan kotoran unta, tetapi Nabi tetap sujud, tidak ada seorang pun yang menolongnya sebab takut kepada Abu Jahal; hingga datang putri Rasulullah yang bernama Fatimah, lalu oleh Fatimah kotoran unta itu dibuang olehnya.
2. Abu Lahab
Abu Lahab bin Abdul
Muthallib adalah keluarga Nabi Muhammad saw. ia paman beliau. la termasuk orang
yang paling jahat dan benci kepada Rasulullah dari pada orang yang jauh
nasabnya.
Bentuk gangguannya ialah: ia
pernah melempari rumah Rasulullah dengan kotoran. Demikian juga istri Abu
Lahab, Ummu Jamilah binti Harb bin Umayyah sering mengumpat Rasulullah dan membuat
kedustaan yang lebih tajam sesudah turunnya surat Al-Lahab.
3. ‘Uqbah bin Ahi Mu’aith
Ia adalah tetangga Rasulullah dan bekerja sama dengan Abu Lahab dalam mengganggu Rasulullah.
Pada suatu hari ia
melihat nabi sedang bersujud lalu ia mencekik nabi dengan keras. Maka datanglah
Abu Bakar menolongnya dan melepaskannya seraya berkata: “Apakah kamu hendak
membunuh orang yang berkata: Tuhanku Allah, sedang ia datang kepada kamu dengan
membawa keterangan-keterangan dan Tuhan kamu?”
Di antara bentuk
kejahatannya lagi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya
ialah: Di saat nabi sedang melakukan shalat di Hijr
Ismail tiba-tiba ‘Uqbah menghampiri dan dililitkannya kain pada
leher Rasulullah, dijeratnya kuat-kuat, maka Abu Bakar datang.
Dipeganginya bahu Nabi dan dibelanya dari ulah ‘Uqbah seraya
berkata: “Apakah kamu hendak membunuh seseorang,
lantaran dia mengatakan bahwa Tuhanku
Allah, sedang dia datang kepadamu dengan
membawa keterangan-keterangan dan Tuhanmu?”
4. Al-’Ash bin Wail
la adalah ayahnya Amr bin Al-’Ash, ia sangat memusuhi Rasulullah saw. Pernah dia berkata: “Muhammad telah menipu sahabat-sahabatnya bahwa (katanya) mereka itu akan hidup lagi sesudáh mereka mati. Demi Allah, tidaklah membinasakan kami selain masa, maksudnya tidak ada kehidupan lagi sesudah kita mati ini.” Maka Allah menurunkan ayat yang sebagai penangkis atas perkataan mereka itu:
“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain
hanyalah kehidupan di duma ini saja, kita mati dan kita hidup
dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyaipengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-dugasaja.” (QS. Al-Jatsiyah: 24).
5. Al-Aswad bin Abi Yaghuts
Ia dan bani Zuhrah, paman
Rasulullah dan pihak ibu. Al-Aswad ini apabila melihat Rasulullah selalu berkata
sebagai penghinaan (ejekan): “Hari ini kamu Muhammad tidak
ngomong dari langit?”
6. Al-Aswad bin Abdul Muthallib
Ia ini adalah anak paman Khadijah. la dengan dibantu teman-temannya main mata menghina kaum muslimin yang lewat dihadapan mereka. Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
‘Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang mentertawakan
orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lewat di
hadapannya, mereka saling berkedipan mata (mengejek), dan apabila
mereka kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan suka ria. Dan apabila mereka melihat orang-orang yang beriman, mereka berkata: “Sesungguhnya mereka itu
adalah orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Muthaffiflin: 29-3 2).
7. Al-Walid bin Al-Mughiroh
la adalah paman Abu
Jahal.
Al-Walid pernah berkata
di hadapan kalangan kaum Quraisy bahwa Muhammad itu tidak lain adalah seorang
penyihir. Dan tidak lain Muhammad itu adalah orang yang memecah
belah antara seseorang dengan keluarganya, dengan anaknya, dengan
budak-budaknya. Padahal semua lontaran kata-kata serta
tuduhan semacam itu tidak ada pada diri Rasulullah. Hal itu
diucapkan oleh Al-Walid adalah sebagai bahan ejekan dan
provokator belaka.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Muddatstsir (74) ayat 11-26, Allah berfirman kepada Rasulullah saw. sehubungan dengan
Al-Walid ini (yang artinya):
“Biarkanlah Aku (Allah)
yang bertindak terhadap orang yang Aku ciptakan sendiri, dan
Aku berikan kepadanya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu
menyertainya, dan Aku melapangkan kepadanya (kehidupan) yang
selapang-lapangnya, kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
Sekali-kali tidak, sesungguhnya adalah dia menentang
ayat-ayat Kami. Akan Aku timpakan kepadanya siksaan yang keras.
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan, lalu dia celaka, bagaimanakah
dia (bisa) menetapkan, kemudian dia celaka (lagi) bagaimana
dia menetapkan, kernudian dia memperhatikan, kemudian dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia membelakang dan
menyombongkan diri, lalu dia berkata:
“Tidakkah Al-Qur’an ini melainkan sihir yang dipelajari (dan orang-orang dahulu), tidaklah Al-Qur’an ini melainkan perkataan manusia.” Kelak Aku rnemasukkannya ke dalam neraka Saqar.”
8. An-Nadhar bin Al-Harits
Apabila Rasulullah saw.
ketika berada dalam majelis membicarakan tentang
kejadian-kejadian yang menimpa kaum-kaum terdahulu sebagai peringatan kepada umat sekarang, maka dia (An-Nadhar) berkata kepada kaumnya (yang anti dengan Muhammad): Kemarilah, wahai, bangsa Quraisy! Aku punya cerita baik dari Muhammad. Kemudian dia (An-Nadhar) bercerita tentang
raja-raja Persia, maklum dia hanya tahu ceritanya
raja-raja Persia saja dan dia berkata: “Pembicaraan-pembicaraan Muhammad itu tidak lebih dari sekadar
cerita-cerita manusia purba.
Perbuatan dan tindakan
dan An-Nadhar ini telah disinggung oleh Allah dalarn firman-Nya
surat Luqman ayat 6: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang
tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah.”
Semua ejekan, cemoohan dan
gangguan yang dilancarkan oleh kaum Quraisy kepada Nabi
Muhammad saw. beliau hadapi dengan sikap sabar, tidak lekas
marah, lemah lembut dan suka memaafkan.
Dan Allah-lah yang
memberikan balasan kepada para pengejek (kelompok mustahzi-in)
itu sesudah hijrahnya nabi di antara mereka ada yang terbunuh
dan ada yang binasa karena penyakit-penyakitnya sendiri.
Allah memberikan balasan
kepada masing-masing dari mereka (kaum mustahzi-in) terhadap
risalah Nahi Muhammad sebagaimana yang dituturkan
oleh Allah dalam firman-Nya:
“Seunguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan)
orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), yaitu orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah;
maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).” (QS. A1-Hijr: 95-96).
Janji Allah dalam ayat di
atas menggunakan fi’il madhi(kafainaaka), itu menunjukkan suatu
“kepastian” tibanya ayat tersebut (QS. Al-Hijr) adalah ayat Makkiyah (turun sebelum hijrah) sedang kebinasaan para
pengejek dan pengganggu Nabi saw. tenjadi sesudah
hijrahnya Nabi. Sebagian
dari mereka terbunuh, seperti Abu Jahal, Al-Nadhar bin Al-Harits
dan ‘Uqbah bin Mu’aith, dan sebagian lagi menderita penyakit-penyakit berat kemudian meninggal dunia seperti Abu Lahab, Al-’Ash bin Wail dan Al-Walid bin
Al-Mughiroh.
Sumber:
Sumber:
Ust.
Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang
Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.
0 Response to "Perlakuan dan Gangguan Kaum Quraisy Terhadap Nabi Muhammad"
Post a Comment