7. MUHAMMAD MENGEMBALA KAMBING DAN TURUT PERGI KE SYAM YANG PERTAMA KALI
Nabi
Muhammad saw tidak mau menjadi beban pamannya dalam lingkungan keluarganya,
maka sejak kanak-kanak ia bekerja sebagai penggembala kambing milik orang-orang
Mekkah dan milik pamannya sendiri. Dengan pekerjaannya itu ia dapat upah yang
dpat meringankan beban pamannya Abu Thalib.
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam
masih kecil (dan belum menjadi Nabi), ia ikut pergi bersama pamannya, Abu
Thalib, dan para pembesar kaum Quraisy dalam suatu perjalanan menuju Syam untuk
berdagang. Sebagian ulama mengatakan bahwa itu ketika beliau Shallallahu’alaihi Wasallam berusia
12 tahun, dan sebagian lagi berpendapat beberapa tahun lebih tua itu.
( Baca Juga : Nabi Muhammad saw ke Syam yang Kedua Kali )
( Baca Juga : Nabi Muhammad saw ke Syam yang Kedua Kali )
Ketika
sampai di kota Bushro (Bostra, suatu kota yang menuju ke Damaskus), bertemulah
dengan pendeta bernama Buhairo. Pendeta Buhairo ketika melihat Nabi Muhammad
masih kecil ikut bersama pamannya (bersama rombongan kafilah) menceritakan
tentang keadaan anak laki-laki yang masih kecil itu (Nabi Muhammad) kepada
pamannnya. Kata Buhairo bahwa keponakannya Abu Thalib itu (Nabi Muhammad) kelak
akan menjadi Nabi yang terakhir dan sebagai penutup dari semua nabi-nabi.
Pendeta Buhairo meminta kepada pamannya Abu Thalib supaya keponakannya yang
bernama Muhammad dibawa pulang kembali ke Mekkah, karena takut musuh-musuh yang
menanti kedatangan beliau. Ucapan pendeta Buhairo yang menetapkan kenabian Nabi
Muhammad saw itu telah diceritakan dalam kitab taurat.
( Baca Juga : Meninggalnya Ibu Nabi (Siti Aminah) )
( Baca Juga : Meninggalnya Ibu Nabi (Siti Aminah) )
Sumber:
- Ust.
Maftuh Ahnan Asy, 2001. Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Yang
Menerbitkan Terbit Terang: Surabaya.
0 Response to "Nabi Muhammad Mengembala Kambing dan Pergi Menuju Syam"
Post a Comment